Rabu, 15 Maret 2017

cerpen inspirasi



MY HISTORY
Ibuku bilang aku di lahirkan di hari yang istimewa tepatnya tanggal 22 Desember. Hari dimana semua orang merayakan nya sebagai hari ibu. Dan ibuku selalu berharap kelak aku bisa menjadi seorang ibu yang memiliki kepribadian lembut,penyayang,bisa dijadikan panutan dan madrasah untuk cucu-cucu nya. Aku pun selalu tersenyum saat mendengarkan doa-doa nya ini berharap semua ini menjadi kenyataan.
Sejak SD aku terkenal sebagai anak yang pendiam dan kurang mampu untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tak banyak prestasi yang ku ukir seperti kawan-kawan ku yang lain. Dalam hal membaca pun aku selalu mendapat kesulitan. Tak heran jika nilai ulanganku selalu mendapat nilai merah. Namun dengan kesabaran dan ketelatenan guruku aku bisa melewati kesulitan itu. Takkan pernah ku lupakan semua jasanya.
Namun sepertinya perubahan mulai terjadi di hidup ku. Waktu aku duduk di kelas 6 aku pernah berceloteh pada kawan sebangku ku “ Tak apalah hafizah tidak menduduki peringkat pertama pun aku ingin sekali saja bisa menduduki peringkat ke tiga di kelas ini”. Hafizah hanya tertawa mendengarkanku mungkin karena dia tahu kemampuan ku.
Betapa terkejutnya diriku saat kelulusan tiba aku mendapatkan peringkat ke 3dari 40 siswa dan masuk ke dalam kriteria siswa terbaik. Bahkan aku dan ke 3 kawanku mendapatkan rekomendasi untuk masuk ke sekolah favorit. Namun pilihan itu tak aku ambil, aku memilih jalan lain untuk masuk Madrasah Tsanawiyah. Meski begitu aku tak pernah menyesali keputusanku karena disana aku menemukan banyak pelajaran penting.
Kini aku yang sudah beranjak remaja sudah sedikit berbeda dengan yang dulu. Aku mulai aktif di berbagai macam organisasi seperti OSIS dan IRMA  bahkan aku mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pengurus disana. Saat  Tsanawiyah aku sangat menggemari mata pelajaran bahasa indonesia apalagi saat guruku memberikan tugas untuk membuat cerpen aku selalu menjadi siswa yang paling antusias dalam membuatnya. Bagiku menulis sangat menyenangkan karena aku bisa menumpahkan semua ideku kedalamnya. Namun tak banyak karya yang aku buat saat itu karena aku terlalu sibuk dengan dua organisasi yang aku ikuti bersamaan. Hingga akhirnya tak terasa masa masa sekolah ku akan segera berakhir, sedih rasanya harus meninggalkan sekolah yang sudah mengukir banyak kenangan. Namun hidup harus terus berjalan dan aku harus melanjutkan pendidikan ke SMA.
Singkat cerita setelah lulus aku pun memilih SMK jurusan kesehatan, jurusan yang di dalamnya penuh denmgan segudang aktivitas praktek dan hafalan. Saat aku memasuki semester 3 mulai ada masalah dalam hidupku. Kaka ku hampir tak sanggup lagi untuk membiayai aku sekolah dan hal ini sempat merenggut semua mimpi ku. Alhamdulillah di tengah jalan aku menemukan ide untuk berjualan makanan saja. Awalnya aku malu karena belum terbiasa menawarkan makanan kepada teman beda kelas yang tak aku kenal. Namun dengan tekad yang kuat aku bisa melawan rasa malu itu hingga akhirnya aku bisa membiayai sekolah ku sampai lulus.
Setelah lulus dari sekolah keinginan ku untuk menulis mulai muncul kembali. Sedikit demi sedikit aku mulai menulis cerpen, pantun dan puisi namun sayang nya aku tak pernah mempublikasikan hasil karya ini aku menyimpan nya rapat rapat pada  sebuah buku kecil. Aku tak berani membaginya dengan orang lain karena takut ceritanya tak menarik. Aku pun belum yakin menulis itu adalah bakatku atau hanya sebuah hobi.
Sampai suatu saat tidak sengaja aku menemukan lomba menulis cerpen yang ku dapat infonya disebuah media sosial. Awalnya aku tidak yakin mengirimkan hasil karyaku. Namun dengan bismillah aku tekadkan semuanya. Karya pertama yang aku publikasikan berjudul ‘’HARGA SEBUAH KEJUJURAN”. Aku memilih ide ini tentu dengan sebuah tujuan. Aku ingin generasi muda tahu bahwa kejujuran amatlah penting dalam sebuah bidang pendidikan, karena hal itu akan membawa dampak positif di masa depan mereka.
Tak apa kita mendapatkan nilai kecil tapi dengan kemampuan kita sendiri. Jangan terlalu mengejar kuantitas nilai tapi perbaikilah kualitas skill kita. Selain itu ada pesan juga untuk para orang tua jangan terlalu memaksakan anak untuk mendapat nilai yang sempurna karena sudah jelas terbesit di pikirannya adalah bagaimana cara untuk mendapatkan nilai yang besar , tak peduli cara apapun akan dia lakukan sekali pun dengan cara yang tidak sehat. Biarlah dia berjalan dengan kemampuan nya sendiri tentunya dengan arahan yang baik dari orang tua.
Secara manusiawi awalnya aku pun memiliki tujuan untuk memenangkan perlombaan ini, namun kini aku tak peduli mau menang ataupun kalah karena tujuan ku saat ini hanyalah ingin berbagi kisah inspiratif bersama orang lain. Aku berharap sesuatu yang aku tulis bisa bermanfaat dan bisa menjadi dorongan untuk membangkitkan semangat mengejar impian nya di masa depan.
Kini menulis bukan hanya sekedar hoby melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan dalam hidupku. Karena dengan menulis aku bisa berbagi pengalaman dengan orang lain, dengan menulis aku bisa lebih tenang karena semua yang ada dalam hati dan pikiran bisa aku curahkan dan sedikitnya bisa mengurangi beban ku, dengan menulis pun aku bisa menjadi diri sendiri dan kini aku dapat menemukan bakat terpendam itu.
Jangan pernah takut untuk memulai apa yang ingin kita perbuat. Percayalah kekuatan , kemampuan dan ide akan datang beriringan dengan niat kita. Teruslah berkarya tanpa mengenal lelah karena dengan berkarya kita bisa mengubah dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar